Muhammad Natsir

Rabu, 15 Agustus 2012



Mohammad Natsir adalah seorang tokoh kunci dan pejuang yang gigih mempertahankan negara kesatuan RI, yang sekarang menjadi pembicaraan hangat karena melemahnya rasa kesatuan bangsa sebagai akibat reformasi yang kebablasan. Berkali-kali dia menyelamatkan Republik dari ancaman perpecahan.

Ia lah yang pada tahun 1949 berhasil membujuk Syafruddin Prawiranegara, yang bersama Sudirman merasa tersinggung dengan perundingan Rum-Royen, untuk kembali ke Jogya dan menyerahkan pemerintahan kembali kepada Sukarno Hatta. Dia jugalah kemudian yang berhasil melunakkan tokoh Aceh, Daud Beureuh yang menolak bergabung dengan Sumatera Utara pada tahun 1950, terutama karena keyakinan Daud Beureuh akan kesalehan Natsir, sikap pribadi yang tetap dipegang teguh sampai akhir hayatnya.

Natsir juga seorang tokoh pendidik, pembela rakyat kecil dan negarawan terkemuka di Indonesia pada abad kedua puluh. Kemudian ketika kegiatan politiknya dihambat oleh penguasa, dia berjuang melalui dakwah dengan membentuk Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dimana dia berkiprah sampai akhir hayatnya membangun masyarakat di kota-kota dan pedalaman terpencil.

Natsir dilahirkan di Alahan Panjang, Solok pada tanggal 17 Juli 1908. Kedua orang tuanya berasal dari Maninjau. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol. Natsir adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dia kemudian diangkat menjadi penghulu atau kepala suku Piliang dengan gelar Datuk Sinaro Panjang di Pasar Maninjau.

Natsir pada mulanya sekolah di Sekolah Dasar pemerintah di Maninjau, kemudian HIS pemerintah di Solok, HIS Adabiyah di Padang, HIS Solok dan kembali HIS pemerintah di Padang. Natsir kemudian meneruskan studinya di Mulo Padang, seterusnya AMS A 2 (SMA jurusan Sastra Barat) di Bandung. Walaupun akan mendapatkan beasiswa seperti di Mulo dan AMS untuk belajar di Fakultas Hukum di Jakarta atau Fakultas Ekonomi di Rotterdam, dia tidak melanjutkan studinya dan lebih tertarik pada perjuangan Islam.

Pendidikan agama mulanya diperoleh dari orang tuanya, kemudian ia masuk Madrasah Diniyah di Solok pada sore hari dan belajar mengaji Al Qur’an pada malam hari di surau. Pengetahuan agamanya bertambah dalam di Bandung ketika dia berguru kepada ustaz Abbas Hasan, tokoh Persatuan Islam di Bandung. Kepribadian A Hasan dan tokoh-tokoh lainnya yang hidup sederhana, rapi dalam bekerja, alim dan tajam argumentasinya dan berani mengemukakan pendapat tampaknya cukup berpengaruh pada kepribadian Natsir kemudian.

Natsir mendalami Islam, bukan hanya mengenai teologi (tauhid), ilmu fiqih (syari’ah), tafsir dan hadis semata, tetapi juga filsafat, sejarah, kebudayaan dan politik Islam. Di samping itu ia juga belajar dari H. Agus Salim, Syekh Ahmad Soorkati, HOS Cokroaminoto dan A.M. Sangaji, tokoh-tokoh Islam terkemuka pada waktu itu, beberapa di antaranya adalah tokoh pembaharu Islam yang mengikuti pemikiran Mohammad Abduh di Mesir. Pengalaman ini semua memperkokoh keyakinan Natsir untuk berjuang dalam menegakkan agama Islam.

Pengalaman organisasinya mulai ketika dia masuk Jong Islamieten Bond (JIB) di Padang. Di Bandung dia menjadi wakil ketua JIB pada 1929-1932, menjadi ketua Partai Islam Indonesia cabang Bandung, dan pada tahun empat puluhan menjadi anggota Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI), cikal bakal partai Islam Masyumi (Majlis Syura Muslimin Indonesia) yang kemudian dipimpinnya.

Ia menjalin hubungan dengan tokoh politik seperti Wiwoho yang terkenal dengan mosinya “Indonesia Berparlemen” kepada pemerintah Belanda, dengan Sukarno, dan tokoh politik Islam lainnya yang kemudian menjadi tokoh Masyumi, seperti Kasman Singodimejo, Yusuf Wibisono dan Mohammad Roem.

Berbeda dengan tokoh pergerakan lainnya, sejak semula Natsir juga bergerak di bidang dakwah untuk membina kader. Pada mulanya ia aktif dalam pendidikan agama di Bandung, kemudian mendirikan lembaga Pendidikan Islam (Pendis) yang mengasuh sekolah dari TK, HIS, Mulo dan Kweekschool yang dipimpinnya 1932-1942.

Di samping itu ia rajin menulis artikel di majalah terkemuka, seperti Panji Islam, Al Manar, Pembela Islam dan Pedoman Masyarakat. Dalam tulisannya dia membela dan mempertahankan Islam dari serangan kaum nasionalis yang kurang mengerti Islam seperti Ir. Sukarno dan Dr. Sutomo. Khusus dengan Sukarno, Natsir terlibat polemik hebat dan panjang antara tahun 1936-1940an tentang bentuk dan dasar negara Indonesia yang akan didirikan. Natsir menolak ide sekularisasi dan westernisasi ala Turki di bawah Kemal Attaturk dan mempertahankan ide kesatuan agama dan negara. Tulisan-tulisannya yang mengeritik pandangan nasionalis sekuler Sukarno ini kemudian dibukukan bersama tulisan lainnya dalam dua jilid buku Capita Selecta.

Kegiatan politik Natsir menonjol sesudah dibukanya kesempatan mendirikan partai politik pada bulan November 1945. Bersama tokoh-tokoh Islam lainnya seperti Sukiman dan Roem, dia mendirikan partai Islam Masyumi, menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan anggota Badan Pekerja KNIP.

Dalam kabinet Syahrir I dan II (1946-1947) dan dalam kabinet Hatta 1948 Natsir ditujuk sebagai Menteri Penerangan. Sebagai menteri, tanpa rasa rendah diri dia menerima tamunya di kantor menteri dengan pakaian amat sederhana, ditambal, sebagaimana ditulis kemudian oleh Prof. George Kahin, seorang ahli sejarah Indonesia berkebangsaan Amerika yang waktu itu mengunjunginya di Yogya.

Ketika terbentuknya negara RIS sebagai hasil perjanjian KMB pada akhir Desember 1949, Natsir memelopori kembali ke negara kesatuan RI dengan mengajukan Mosi Integral kepada parlemen RIS pada tanggal 3 April 1950. Bersama dengan Hatta yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri RIS, ide ini tercapai dengan dibentuknya negara kesatuan RI pada 17 Agustus 1950. Mungkin atas jasanya itu, Natsir ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Sukarno, atau juga karena pengaruhnya yang besar, sebagaimana kemudian terlihat dari hasil Pemilu 1955.

Tidaklah mudah menjadi Perdana Menteri dalam keadaan sulit ketika itu. Hampir di semua daerah terdapat perasaan bergalau akibat perang yang menimbulkan rasa ketidak-puasan di mana-mana. Beberapa tokoh yang selama ini berjuang untuk Republik berontak, seperti Kartosuwiryo dan kemudian Kahar Muzakkar. Pengikut RMS dan Andi Azis yang berontak kepada Hatta masih belum tertangani. MMC (Merapi Merbabu Complex) yang beraliran komunis berontak di Jawa Tengah. Daud Beureuh menolak menggabungkan Aceh ke dalam propinsi Sumatera Utara.

Walaupun kemudian Natsir pada bulan Januari 1951 berhasil membujuk Daud Beureuh yang sengaja berkunjung ke Aceh sesudah Assaat dan Syafruddin gagal meyakinkannya, namun Daud Beureuh meninggalkan pemerintahan dan pulang kekampungnya di Pidie. Dengan berat hati Natsir terpaksa membekukan DPR Sumatera Tengah dan mengangkat gubernur Ruslan Mulyoharjo sebagai gubernur. Dalam waktunya yang pendek (September 1950-April 51) Natsir membawa RI dari suasana revolusi ke suasana tertib sipil dan meletakkan dasar politik demokrasi dengan menghadapi bermacam kendala, termasuk perbedaan pendapat dengan Sukarno dan partainya PNI.

Sesudah meletakkan jabatannya di pemerintahan, Natsir aktif dalam perjuangan membangun bangsa melalui partai dan menjadi anggota parlemen. Pada pemilihan umum 1955 Partai Islam Masyumi yang dipimpinnya mendapat suara kedua terbanyak sesudah PNI walaupun memperoleh kursi yang sama dengan PNI. Pada sidang-sidang konstituante antara 1956-1957 dengan gigih dia mempertahankan pendiriannya untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara. Sebelum sidang konstituante ini berhasil menetapkan Anggaran Dasar Negara, Sukarno memaklumkan kembali ke UUD 1945 dan membubarkan parlemen serta konstituante hasil pemilu (melalui Dekrit 5 juli 1959 --FF). Natsir menjadi penantang ide dan politik Sukarno yang gigih dan teguh.

Penantangannya kepada Sukarno terutama karena Sukarno kemudian berubah menjadi pemimpin yang otoriter dan menggenggam kekuasaan di tangannya sendiri dengan bekerjasama dengan Partai Komunis Indonesia dan partai lain yang mau menuruti kemauan Sukarno. Bukan saja Natsir, Hatta pun malah juga terdesak. Hatta meletakkan jabatannya sebagai usaha mengembalikan presiden Sukarno ke jalur yang benar, tapi hal itu malah makin membuat Sukarno leluasa. Natsir makin terjepit karena pengaruh PKI yang anti Islam.

Pergolakan politik akibat perebutan hegemoni Islam dan non Islam yang mencuat secara demokratis di parlemen diikuti pula oleh kekisruhan ekonomi dan politik secara tidak terkontrol di luar parlemen. Hal ini berujung dengan munculnya kegiatan kedaerahan yang berpuncak pada pemberontakan daerah dan PRRI pada tahun 1958. Natsir yang dimusuhi Sukarno bersama Sjafruddin Prawiranegara dan Burhanuddin Harahap melarikan diri dari Jakarta dan ikut terlibat dalam gerakan itu. Karena itu partai Masyumi dan PSI Syahrir dipaksa membubarkan diri oleh Sukarno.

Ketika PRRI berakhir dengan pemberian amnesti, Natsir bersama tokoh lainnya kembali, namun kemudian ia dikarantina di Batu, Jawa Timur (1960-62), kemudian di Rumah Tahanan Militer Jakarta sampai dibebaskan oleh pemerintahan Suharto tahun 1966. Ia dibebaskan tanpa pengadilan dan satu tuduhanpun kepadanya.

Walaupun tidak lagi dipakai secara formal, Natsir tetap mempunyai pengaruh dan menyumbang bagi kepentingan bangsa, misalnya ikut membantu pemulihan hubungan Indonesia dengan Malaysia. Melalui hubungan baiknya, Natsir menulis surat pribadi kepada Perdana Menteri Malaysia Tungku Abdul Rahman guna mengakhiri konfrontasi Indonesia-Malaysia yang kemudian segera terwujud.

Karena tidak mungkin lagi terjun ke politik, Natsir mengalihkan kegiatannya, berdakwah melalui perbuatan nyata dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Pada tahun 1967 dia mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang aktif dalam gerakan amal.

Lembaga ini dengan Natsir sebagai tokoh sentral, aktif berdakwah bukan saja kepada masyarakat dan para mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya, tapi juga di daerah terasing, membantu pendirian rumah sakit Islam dan pembangunan mesjid, dan mengirim mahasiswa tugas belajar mendalami Islam di Timur Tengah. Bahkan di antara mahasiswa ini kemudian menjadi tokoh nasional yang religius seperti Amien Rais Yusril Ihza Mahendra, dan Nurchalis Majid, di antara beberapa tokoh penggerak orde reformasi yang mengganti orde Suharto.

Kegiatan dakwahnya ini telah menyebabkan hubungannya dengan masyarakat luas tetap terpelihara, hidup terus sebagai pemimpin informal. Kegiatan ini juga membawa Natsir menjadi tokoh Islam terkenal di dunia internasional dengan menjadi Wakil Presiden Kongres Islam se dunia (Muktamar Alam Islami) yang berkedudukan di Karachi (1967)dan anggota Rabithah Alam Islami (1969) dan anggota pendiri Dewan Masjid se Dunia (1976) yang berkedudukan di Mekkah. Di samping bantuan para simpatisannya di dalam negeri, badan-badan dunia ini kemudian banyak membantu gerakan amal DDII, termasuk pembangunan Rumah Sakit Islam di beberapa tempat di Indonesia. Pada tahun 1987 Natsir menjadi anggota Dewan Pendiri The Oxford Center for Islamic Studies, London.

Namun kebebasannya hilang kembali karena ia ikut terlibat dalam kelompok petisi 50 yang mengeritik Suharto pada tahun 1980. Ia dicekal dalam semua kegiatan, termasuk bepergian ke luar negeri. Sejak itu Natsir aktif mengendalikan kegiatan dakwah di kantor Dewan Dakwah Salemba Jakarta yang sekalian berfungsi sebagai masjid dan pusat kegiatan diskusi, serta terus menerus menerima tamu mengenai kegiatan Islam.

Atas segala jasa dan kegiatannya pada tahun 1957 Natsir memperoleh bintang kehormatan dari Republik Tunisia untuk perjuangannya membantu kemerdekaaan Negara-negara Islam di Afrika Utara. Tahun 1967 dia mendapat gelar Doktor HC dari Universitas Islam Libanon dalam bidang politik Islam, menerima Faisal Award dari kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1980 untuk pengabdiannya pada Islam dan Dr HC dari Universitas Sains dan Teknologi Malaysia pada tahun 1991 dalam bidang pemikiran Islam.

Pada tanggal 7 Februari 1993 Natsir meninggal dunia di Jakarta dan dikuburkan di TPU Karet, Tanah Abang. Ucapan belasungkawa datang tidak saja dari simpatisannya di dalam negeri yang sebagian ikut mengantar jenazahnya ke pembaringan terakhir, tapi juga dari luar negeri, termasuk mantan Perdana Menteri Jepang, Takeo Fukuda yang mengirim surat duka kepada keluarga almarhum dan bangsa Indonesia.

Walaupun telah tiada, buah karya dan pemikirannya dapat dibaca dari puluhan tulisannya yang sudah beredar, mulai dari bidang politik, agama dan sosial, di samping lembaga-lembaga amal yang didirikannya. Perkawinannya dengan Nur Nahar, aktifis JIB pada tahun 1934 di Bandung telah memberinya enam orang anak.

__________________________________

DAFTAR KEPUSTAKAAN

* Ahmad Syafi'i Ma'arif, Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia, (Bandung : Mizan, 1993)
* Ajib Rosidi, M. Natsir, Sebuah Biografi, (Jakarta : Girimukti Pasaka, 1990)
* Anwar Harjono, et-al., Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996)
* Lukman Harun, "Hari-Hari Terakhir PDRI" dalam Endang Saifuddin Anshari dan Amin Rais, Pak Natsir 80 Tahun, Pandangan dan Penilaian Generasi Muda, (Jakarta : Media Dakwah, 1988)
* Mohammad Natsir, “Politik Melalui Jalur Dakwah” dalam Memoar Senarai Kiprah Sejarah,(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993)
* Mohammad Natsir, Pendidikan, Pengorbanan, Kepemimpinan, Primordialisme dan Nostalgia, (Jakarta : Media Dakwah, 1987)
* Tohir Luth, M.Natsir, Dakwah dan pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani, 1999)
* Yusril Ihza Mahendra, Modernisme Islam dan Demokrasi, Pandangan Politik M.Natsir dalam Islamika No.3, 1994
* Yusuf Abdullah Puar, Mohammad Natsir 70 tahun, (Jakarta: Pustaka Antara, 1978)
READ MORE - Muhammad Natsir

Muhammad Mursi

20 Agustus 1951: Dr. Muhammad Mursi dilahirkan di desa Adwah provinsi Sharqia 1970-1975: pindah ke Kairo untuk melanjutkan kuliah sarjana di fakultas tehnik dan lulus dengan nilai cum laude. Kemudian menjadi dosen di kampus tersebut. 1975: ikut wajib militer selama dua tahun sebagai prajurit di persenjataan perang kimia, divisi dua infantri. 30 November 1978: menikah dan dikarunia 4 anak dan 3 cucu. Kedua anaknya mendapatkan kewarganegaraan Amerika. 1978: pergi ke Amerika Serikat untuk bekerja dan melanjutkan kuliah. Mendapatkan gelar Master di bidang enegi matahari. 1979: menjadi anggota Al-Ikhwan Al-Muslimun (Ikhwan) 1982: mendapat gelar doktor di bidang mesin penggerak udara dari Universitas California Selatan. 1982-1985: bekerja sebagai dosen pembantu di Universitas California. 1985: bekerja sebagai dosen dan dekan fakultas teknik (rekayasa material) Universitas Zagaziq Provinsi Sharqia hingga tahun 2010. 1992: anggota bidang politik Ikhwan. 2000: caleg dalam pileg dan berhasil menjadi aleg. Menjadi juru bicara fraksi Ikhwan di parlemen Mesir hingga tahun 2005. 2004: ikut dalam pendirian Fron Nasional untuk Perubahan bersama Dr. Aziz Sidqi. 2005: ikut menjadi caleg dan berhasil sebagai aleg dengan perolehan suara paling tinggi dibandingkan dengan calon-calon lainnya. Tapi kemudian dilakukan pemilu putaran kedua, calon lainnya diumumkan sebagai pemenangnya. 18 Mei 2006: Mursi ditangkap di depan pengadilan utara Kairo saat beliau ikut dalam aksi demo menentang pemindahan dua hakim ke komisi arbitrase. Kedua hakim itu adalah Mahmud Makki dan Hisyam Bastuwaesi. Kedua hakim ini terkenal akan sikapnya yang menentang kecurangan pemilu legislatif tahun 2005. 10 Desember 2006: Muhammad Mursi dibebaskan 2010: ikut bersama Dr. Muhammad el-Baradai mendirikan Organisasi Nasional untuk Perubahan. 28 Januari 2011: Aparat keamanan Mesir menahan Mursi bersama 34 pimpinan Ikhwan lainnya karena ikut dalam aksi demo “Jumat Marah”. 30 Januari 2011: penduduk Mesir membebaskan Mursi setelah aparat keamanan kabur meninggalkan penjara selama terjadinya revolusi Mesir (25 Januari 2011). 11 Pebruari 2011: Husni Mubarak mundur dari tahta presiden dan kekuasaan negara diambil alih oleh dewan militer. 30 April 2011: majelis syuro Ikhwan memilih Mursi sebagai ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap politik Ikhwan. Disamping memilih Mursi, majelis syuro Ikhwan juga memilih Esam Oryan menjadi wakil ketua FJP dan Muhammad al-Katatni sebagai sekretaris jendral FJP. Juni 2011: Mursi ikut dalam pendirian Aliansi Demokrasi untuk Mesir, yang beranggotakan 40 partai politik untuk terjun dalam pemilu legislatif. 7 April 2012: FJP mengumumkan Mursi sebagai calon cadangan dalam pemilu presiden untuk calon Ikhwan dan FJP yang sudah siap, Khaerat Syater. Syater kemudian didiskualifikasi oleh KPU Mesir karena alasan hukum. 17 April 2012: pengumuman Ikhwan menjelaskan bahwa Mursi akan bertarung dalam pilpres menggantikan Syater membawa program “kebangkitan”. 23-24 Mei 2012: putaran pertama pilpres dimulai. 28 Mei 2012: ketua KPU Mesir, Faruq Sultan mengumumkan perolehan suara Muhamad Mursi sebanyak 5.764.952 suara dan Ahmad Syafiq memperoleh 5.505.327 suara. Dengan begitu harus dilakukan putaran kedua. 16-17 Juni 2012: putaran kedua pilpres dimulai dengan pertarungan sengit antara Mursi dan Syafiq. 18 Juni 2012: tim kampanye Mursi mengumumkan kemenangan calonnya setelah perhitungan di masing-masing tempat pemungutan suara direkap. Kemudian Mursi berpidato dalam konfrensi pers yang isinya Mursi berjanji menjaga tujuan revolusi. 24 Juni 2012: ketua KPU Mesir, Faruq Sultan mengumumkan kemenangan Mursi sebagai presiden Mesir yang baru. Sumber: http://www.almasryalyoum.com/node/941791
READ MORE - Muhammad Mursi

Utsman bin Affan

Minggu, 13 Juni 2010


Utsman bin Affan (sekitar 574 – 656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah SAW.

Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.

Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.

Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.

Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya.

Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu datang pula perintah Nabi SAW supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berfikir panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang dan rumah tangga guna memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin lainya.

Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Suasana sempat tegang ketika Utsman tak kenjung kembali. Kaum muslimin sampai membuat ikrar Rizwan – bersiap untuk mati bersama untuk menyelamatkan Utsman. Namun pertumpahan darah akhirnya tidak terjadi. Abu Sofyan lalu mengutus Suhail bin Amir untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW. Hasil perundingan dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.

Semasa Nabi SAW masih hidup, Utsman pernah dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, semasa dua kali masa jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi SAW sedang melancarkan perang Ghatfahan.
Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.

Sebagai Contoh :

1. Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.
2. Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya.
3. Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut.
4. Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

Masa Kekhalifahan

Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota panitia itu ialah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.

Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini. Abdurrahman bin Auff memulai pembicaraan dengan mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul. Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman ditunjuk menjadi penentu. Ia lalu menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun terbelah.

Konon, sebagian besar warga memang cenderung memilih Utsman. Sidangpun memutuskan Ustman sebagai khalifah. Ali sempat protes. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-sama keluarga Umayah. Sedangkan Ali, sebagaimana Muhammad, adalah keluarga Hasyim. Sejak lama kedua keluarga itu bersaing. Namun Abdurrahman meyakinkan Ali bahwa keputusannya adalah murni dari nurani. Ali kemudian menerima keputusan itu.

Maka Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga dan yang tertua. Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman dilakukan setelah selesai Shalat dimasjid Madinah.

Masa kekhalifannya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya.

Beliau adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di masjid.

Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.

Di masanya, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh. Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu. Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulau-pulau di Laut Tengah. Siprus, Pulau Rodhes digempur. Konstantinopelpun sempat dikepung.

Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain :

1. Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu’awiyah sebagai Gubernurnya.
2. Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur disana.
3. Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
4. Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
5. Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
6. Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani, yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai oleh seluruh umat islam seluruh dunia sekarang ini. Khalifah Ustman membuat lima salinan dari Alquran ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam.
7. Setiap hari jum’at beliau memerdekakan seorang budak (bila ada)

Sebab-sebab Terjadinya Kekacauan dalam Pemerintahan Utsman

Pada mulanya pemerintahan Khalifah Utsman berjalan lancar. Hanya saja seorang Gubernur Kufah, yang bernama Mughirah bin Syu’bah dipecat oleh Khalifah Utsman dan diganti oleh Sa’ad bin Abi Waqqas, atas dasar wasiat khalifah Umar bin Khatab.

Kemudian beliau memecat pula sebagian pejabat tinggi dan pembesar yang kurang baik, untuk mempermudah pengaturan, lowongan kursi para pejabat dan pembesar itu diisi dan diganti dengan famili-famili beliau yang kredibel (mempunyai kemampuan) dalam bidang tersebut.

Tindakan beliau yang terkesan nepotisme ini, mengundang protes dari orang-orang yang dipecat, maka datanglah gerombolan yang dipimpim oleh Abdulah bin Saba’ yang menuntut agar pejabat-pejabat dan para pembesar yang diangkat oleh Khalifah Utsman ini dipecat pula. Usulan-usulan Abdullah bin Saba’ ini ditolak oleh khalifah Utsman. Pada masa kekhalifan Utsman bin Affan-lah aliran Syiah lahir dan Abdullah Bin Saba’ disebut sebagai pencetus aliran Syi’ah tersebut.

Karena merasa sakit hati, Abdullah bin Saba’ kemudian membuat propoganda yang hebat dalam bentuk semboyan anti Bani Umayah, termasuk Utsman bin Affan. Seterusnya penduduk setempat banyak yang termakan hasutan Abdullah bin Saba’. Sebagai akibatnya, datanglah sejumlah besar (ribuan) penduduk daerah ke madinah yang menuntut kepada Khalifah, tuntutan dari banyak daerah ini tidak dikabulkan oleh khalifah, kecuali tuntutan dari Mesir, yaitu agar Utsman memecat Gubernur Mesir, Abdullah bin Abi Sarah, dan menggantinya dengan Muhammad bin Abi Bakar.

Karena tuntutan orang mesir itu telah dikabulkan oleh khalifah, maka mereka kembali ke mesir, tetapi sebelum mereka kembali ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata diketahui membawa surat yang mengatasnamakan Utsman bin Affan. Isinya adalah perintah agar Gubernur Mesir yang lama yaitu Abdulah bin Abi sarah membunuh Gubernur Muhammad Abi Bakar (Gubernur baru) Karena itu, mereka kembali lagi ke madinah untuk meminta tekad akan membunuh Khalifah karena merasa dipermainkan.

Setelah surat diperiksa, terungkap bahwa yang membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam. Tetapi mereka melakukan pengepungan terhadap khalifah dan menuntut dua hal :

1. Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman bunuh karena membunuh orang).
2. Supaya Khalifah Utsman meletakan jabatan sebagai Khalifah.

Kedua tuntutan yang pertama, karena Marwan baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh. Sedangkan tuntutan kedua, beliau berpegang pada pesan Rasullulah SAW; “Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan”

Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman tidak mau mengabulkan tuntutan mereka, maka mereka lanjutkan pengepungan atas beliau sampai empat puluh hari. Situasi dari hari kehari semakin memburuk. Rumah beliau dijaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Thalib, Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein bin Ali bin Abu Thalib. Karena kelembutan dan kasih sayangnya, beliau menanggapi pengepung-pengepung itu dengan sabar dan tutur kata yang santun.

Hingga suatu hari, tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu Muhammad bin Abu Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang membaca Al-Qur’an. Dalam riwayat lain, disebutkan yang membunuh adalah Aswadan bin Hamrab dari Tujib, Mesir. Riwayat lain menyebutkan pembunuhnya adalah Al Ghafiki dan Sudan bin Hamran.

Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H. dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Wallahu A’lam.

Pustaka :

http://dear.to/abusalma : Maktabah Abu Salma al-Atsari; Pokok-pokok Kesesatan Syi’ah

http://ebook-paktani.tk : Kisah Khulafaur Rasyidin

http://masjidalkhoir.wordpress.com/2008/01/18/kisah-kisah-sahabat-nabi/ : Utsman bin Affan

http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan : Utsman bin Affan

http://www.figurpublik.com : Khalifah Ketiga Ustman bin Affan

http://www.pesantren.net : Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW http://www.republika.co.id : Al Qur’an Tertua Ada di Uzbekistan

Rasul Ja’farian. 2004. Sejarah Islam: Sejak Wafat Nabi SAW hingga runtuhnya Dinasti Bani Umayah; Studi Kritis. Penerbit Lentera. Jakarta.
READ MORE - Utsman bin Affan

Muhammad Athef (Abu Hafsh Al-Misri)

Sabtu, 12 Juni 2010


Nama Asli beliau adalah Shubhi Abdul Aziz Abu Sittah Al-Jauhari. Sering juga dikenal dengan sebutan Muhammad Athef. Amerika lebih kenal siapa dia daripada kita, karena saking takutnya mereka. Lahir di Mesir pada 17 Januari 1958. Bergabung dengan mujahidin Afghan tahun 1402 H, tujuan beliau untuk mengajari mujahidin lainnya tentang ilmu-ilmu kemiliteran. Sebab beliau adalah mantan tentara Angkatan Bersenjata Mesir. Beliau melatih para pemuda mujahid di sana.

Beliau ikut dalam pertempuran Ma’sadatul Anshor, ketika Alloh menangkan mujahidin atas kekuatan paling ganas di bumi kala itu, Uni Soviet. Diceritakan bahwa hujan bom dari pesawat terus menerus mendera tanpa henti selama beberapa hari, sahut menyahut dengan balasan suara senjata roket anti pesawat. Perlawanan ini dilancarkan mujahidin untuk memberi peringatan kepada Soviet agar segera angkat kaki dari Afghanistan, apalagi agresi mereka saat itu tidak membuahkan hasil kemenangan, justru berbagai kerugian. Para jendral Soviet sempat memberi kesempatan terakhir kepada Abu Hafsh agar keluar dari Afghanistan. Mereka mengancam akan mendesaknya hingga ke perbatasan Pakistan. Tetapi, sekelompok kecil mujahidin berhasil mematahkan gempuran mereka, yang jumlahnya tak lebih dari 70 pemuda seusia SMA sebagaimana diceritakan sendiri oleh Syaikh Usamah -hafizahulloh-. Pasukan beruang merah berhasil dikalahkan hanya semata-mata karena anugerah dari Alloh.

Bahkan konon, ada seorang pemuda arab berperawakan kurus kering yang berhasil membunuh tiga bule Rusia sekaligus hanya dengan sebutir peluru senapan jenis PK, padahal ketiganya adalah dari kesatuan elit sekelas Comandoss. Saking profesionalnya pasukan elit ini -masih menurut penuturan Syaikh Usamah-, mereka berhasil mendekati daerah mujahidin tanpa terdeteksi gerak-geriknya, mereka menggunakan suara burung pipit sebagai kode. Singkatnya, daerah ini telah terkepung oleh berbagai peralatan canggih dan pasukan terelit yang dimiliki Russia. Akan tetapi Alloh berkendak untuk menolong hamba-hamba-Nya yang bertauhid, sehingga nyatalah apa yang Alloh firmankan:

“Jika Alloh menolong kalian, tidak ada yang mampu mengalahkan kalian…”

“Betapa seringnya, satu kelompok yang sedikit mengalahkan kelompok yang banyak atas izin Alloh, dan Alloh bersama orang-orang yang bersabar.”

Tokoh kita ini, ikut ambil bagian cukup besar dalam pertempuran sengit kali ini. Tetapi Alloh belum takdirkan ia menemui kesyahidan, barangkali di sana ada hikmah yang hanya Alloh yang tahu.

Begitu pertempuran di Jaji reda, beliau ikut dalam mengatur pertempuran-pertempuran di Jalalabad. Pertempuran kali ini tak kalah sengitnya. Beliau menggunakan taktik perang gerilya. Alhamdulillah, sekian pesawat berhasil dirontokkan, tank-tank baja mampu diluluh lantakkan, dan banyak sekali musuh-musuh Alloh itu yang terbunuh. Pada kesempatan ini, Abu Hafsh termasuk orang yang beruntung.

Selesai perang Afghan, suasana politik dalam negeri berubah. Mulailah terjadi pertempuran-pertempuran antar kelompok untuk memperbutkan kursi kekuasaan. Dalam fitnah ini, beliau memilih untuk tidak campur tangan. Bersama sahabat dekatnya, Usamah bin Ladin, beliau hijrah ke Sudan untuk menyiapkan kekuatan dalam rangka membebaskan umat Islam dari kehinaan. Terutama membebaskan tanah wahyu -Jazirah Arab-dari penjajahan Amerika Serikat.

Langkah pertama yang beliau tempuh adalah mengajak para pemuda Islam untuk terjun ke medan pertempuran di Somalia yang kala itu diduduki oleh pasukan AS. AS memiliki misi terselubung untuk menjajah negeri tersebut, meski beralasan hendak mendamaikan antar kelompok yang bertikai. Sama dengan ketika menjajah Jazirah Arab sebelumnya.

Pertempuran di sini tidak berlangsung lama, Amerika terlalu pengecut untuk berhadapan dengan mujahidin. Dalam perang ini, AS mengalami nasib naas dengan dijatuhkannya satu helikopter Black Hawk-nya. Sebenarnya tidak seberapa yang tewas dari mereka, namun mereka sudah tidak sanggup lagi melanjutkan pertempuran. Dan tak lama setelah itu, Clinton mengumumkan penarikan pasukannya dari Afrika Timur. Semua ini menghancurkan mitos bahwa Amerika adalah negara adi daya, yang tidak bisa dikalahkan oleh kekuatan manapun di dunia ini. Seolah dunia menjadi faham setelah itu, bahwa kekuatan AS tak lebih sekedar propaganda di film-film.

Pasca peperangan di Somalia, para petinggi Al-Qaeda -termasuk di antaranya beliau, Abu Hafsh- mulai yakin bahwa mereka mampu mengalahkan Amerika, walau dengan sedikit persenjataan, maka mereka mulai berfikir bagaimana menyiapkan para pemuda Islam -terutama Arab-untuk menghadapi peperangan berikutnya melawan Amerika. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuat kamp-kamp tadrib (latihan militer) untuk para pemuda Islam.

Setelah pemerintah Sudan menyelisihi kesepakatan dan prinsip bersama yang telah disepakatinya bersama mujahidin, mereka meminta Syaikh untuk meninggalkan Sudan, karena tekanan dari Amerika. Padahal, beliau telah memberikan banyak sumbangsih dalam perkembangan sarana di sana, yang pemerintah sendiri tidak mampu melakukannya. Akhirnya, Syaikh Usamah, Abu Hafsh, beserta mujahidin lainnya harus berhijrah kembali ke bumi Afghanistan, bumi hijrah dan jihad, untuk memulai kembali tahapan jihad yang sudah tidak sabar lagi untuk mereka mulai.

Karena ketika itu di Afghanistan telah tegak pemerintahan yang menerapkan syariat Alloh, berwali kepada orang-orang beriman yang jujur, serta memusuhi musuh-musuh Alloh, maka tidak terlalu sulit bagi Syaikh untuk membangun kamp latihan. Sejak awal berdirinya, pemerintahan yang dipimpin oleh Syaikh Mujahid Mulla Muhammad ‘Umar ini, sudah mengumumkan penerapan syariat Alloh. Maka para pemuda Islam dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke sana untuk mengikuti latihan militer. Program pertama pun terlaksana.

Program berikutnya, serangan yang begitu menyakitkan terhadap “berhala modern” Amerika dalam sebuah amaliyah yang mengagetkan seluruh dunia. Yaitu dibomnya markas Intelejen CIA di Afrika (kedutaan AS di Nairobi dan Darus Salam). Ketika itu, gema takbir membahana di mana-mana di seantero Afghanistan dan dunia Islam. Karena itulah pukulan pertama dari mujahidin terhadap “biang segala kerusakan dan kekufuran” , Amerika. Tetapi satu hal yang harus kita catat, perancang serangan ini adalah Syaikh Abu Hafsh Al-Mishri, tokoh yang sedang kita bicarakan sekarang. Setelah aksi serangan ini, para pemuda dari berbagai belahan dunia, baik arab maupun non arab, kulit hitam atau kulit putih, semakin bersemangat untuk ikut serta dalam program tadrib Al-Qaeda.

Sudah menjadi perkara yang dimaklumi bersama ketika itu, Syaikh Abu Hafsh adalah sosok yang tidak suka berdiam diri dan berpangku tangan, tidak pernah bosan untuk beramal. Sehingga beliaulah yang akhirnya menjadi penanggung jawab kamp-kamp latihan di sana, beliau pula yang menjadi penanggung jawab operasi-operasi yang akan dilancarkan. Dan beliau juga yang bertanggung jawab mengurusi urusan administrasi dan pendanaan. Maka memang beliau bisa disebut sebagai tangan kanan daripada Syaikh Usamah bin Ladin -hafidzahulloh-.

Karena Amerika mendengar keberanian dan kepiawaian Abu Hafsh dalam melancarkan berbagai operasi serangan, Amerika memasukkannya pada urutan kedua para buron terorist dunia yang paling dicari setelah Syaikh Usamah bin Ladin. Karena beliaulah yang menjadi wakil Syaikh Usamah setelah komandan Abu Ubaidah Al-Pansyiri syahid. Amerika mengerti bahwa orang ini sangat berbahaya, maka mulailah dinas intelejen mereka merencakan dan melakukan berkali-kali usaha pembunuhan terhadap beliau. Akan tetapi Alloh Ta’ala masih melindungi beliau.

Selang tak berapa lama, terjadi peristiwa peledakan kapal Destoyer USS Cole di teluk Adn. Syaikh Abu Hafsh punya peran besar dalam aksi serangan ini, beliau turut merencanakan dan mengatur jalannya operasi. Begitu mendengar serangan ini berhasil, diceritakan bahwa Syaikh Usamah langsung mengacungkan senapan AK 47 nya ke langit dan menembakkan beberapa rentetan peluru, sembari berteriak bahagia,“Ini adalah pembalasan untuk darahmu, wahai Mihdhar…” Mihdhar adalah Syaikh Abul Hasan Al-Mihdar, yang dibunuh oleh fihak Amerika melalui tangan bonekanya di penguasa Yaman, Presiden Ali Abdulloh Sholeh.

Kapal ini tadinya juga berangkat untuk memberikan bantuan kepada yahudi dalam memerangi para mujahidin Palestina. Serangan ini menampakkan pengkhianatan negara-negara arab yang ternyata justeru memberikan simpatinya kepada Amerika.

Setelah operasi kali ini, Amerika mulai menyiapkan strategi serangan militer untuk diarahkan kepada mujahidin di Afghanistan, persiapan ini tidak diekspos kepada dunia. Tetapi, Alhamdulillah, gerakan-gerakan ini tercium oleh mujahidin, sehingga mereka harus mendahului menyerang -sebab cara bertahan terbaik adalah menyerang-. Akhirnya, mujahidin berhasil mengukir sejarah yang sungguh teramat sulit dilupakan oleh Amerika, dan mengangkat kepala seluruh kaum muslimin. Yaitu, aksi istisyhadiyah yang merontokkan pusat perekonomian dan pertahanan mereka. Mujahidin berhasil menyerang Amerika terlebih dahulu pada 11 September 2001, dengan menabrakkan pesawat ke menara kembar WTC dan gedung Pentagon.

Dalam operasi kali inipun, Syaikh Abu Hafsh-lah yang menjadi penanggung jawab langsung. Beliau memilih beberapa orang pemuda, mentraining mereka, dan mengingatkan mereka agar selalu bersandar kepada Alloh Ta’ala. Maka para pemuda itupun berangkat ke negara kafir itu, bukan untuk bermaksiat sebagaimana dilakukan kebanyakan pemuda hari ini. Mereka datang untuk membinasakan Amerika, mereka hanya bertawakkal kepada Alloh dan kemudian menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh dengan sedemikian detail, serta kapan operasi akan dilaksanakan.

Sementara itu, di bumi ribath, Afghanistan, para mujahidin tak henti-hentinya berdoa kepada Alloh agar menolong ikhwan-ikhwan mereka dan memberikan kemenangan melalui tangan mereka. Doa mereka dikabulkan oleh Alloh. Terjadilah ledakan besar seperti telah direncanakan, bahkan ternyata lebih dahsyat. Gema takbir terus bergema di bumi Afghanistan, mengiringi kemenangan bersejarah ini. Kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, terutama Palestina, sampai ada yang menangis karena ternyata Alloh masih menyiapkan orang-orang yang membela dan membalaskan sakit hati mereka karena terus ditindas. Mereka adalah orang-orang yang tidak menonjol kepribadiannya tapi tinggi ketakwaannya, yang bekerja di balik tabir semua orang, dan di antaranya adalah syaikh kita, Abu Hafsh Al-Mishri.

Dan, sudah bisa ditebak. Pasca serangan ini, Amerika menjadi linglung dan menggila. Iapun segera mengumumkan genderang perang salib terhadap dunia Islam, terutama Afghanistan. Dan yang disayangkan, negara-negara Arab justru berdiri di fihak Amerika. Karena Amerika menghembuskan ancaman mematikannya: “Bersama kami, atau bersama terorist.” Inilah serial perang Salib paling ganas yang pernah menimpa dunia Islam sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Abu Hafsh tidak kemudian berhenti membuat perencanaan, beliau terus menggalang para pemuda untuk melakukan persiapan. Sebab sekarang adalah bulan Shafar, harus ada perang. Dan perang kali ini sangat menentukan, perang eksistensi negara Islam.

Benar saja, Amerika mulai menghujani Afghanistan dengan berton-ton bom. Rata-rata satu bom memiliki berat hingga tujuh ton. Perburuan terhadap Syaikh Usamah CS semakin meningkat, terutama di awal-awal agresi AS. Bahkan mereka menyewa mata-mata untuk menguntit pergerakan mujahidin, menyebarkan pengumuman hadiah besar bagi yang bisa menunjukkan keberadaan Syaikh dan ikhwan-ikhwannya.

Tetapi meski perburuan yang ketat, Abu Hafsh tidak kemudian lemah nyali. Beliau terus melatih para pemuda untuk melancarkan serangan menyakitkan berikutnya kepada Amerika. Padahal ketika itu, beliau menderita penyakit tulang karena efek dari jihad yang beliau lakukan dulu. Makanya, beliau menghimbau kepada para mujahidin muda untuk tidak terlalu memaksakan diri menghadapi cuaca yang teramat dingin. Karena beliau terkena penyakit ini ketika berlangsung pertempuran di Jaji, ketika beliau masih muda dan tidak peduli dengan dinginnya udara. Sehingga baru terasa pengaruhnya ketika beliau tua.

Syaikh Abu Hafsh tak hentinya memanjatkan doa agar dikaruniai kesyahidan. Dan akhirnya Allohpun mengabulkan doa beliau -nahsabuhu kadzalika, wallohu hasibuhu-.

Komandan Abu Hafsh sangat mirip dengan Syaikh Usamah bin Ladin, baik postur tubuh, jenggot, bahkan raut mukanya. Beliau terpaksa harus berpisah dengan Syaikh Usamah dan para mujahidin lainnya, untuk kebaikan kaum muslimin juga, agar mereka tidak terlalu terpengaruh dengan terbunuhnya sosok seorang pemimpin. Kisah gugurnya beliau adalah sebagai berikut:

Suatu malam di bulan Romadhon penuh berkah, selepas berbuka puasa, beliau ada jadwal berkumpul dengan singa-singa Alloh yang telah beliau siapkan untuk melancarkan operasi istisyhadiyah besar di Palestina. Selesai memberikan brifing terakhir kepada mereka dan melengkapi kekurangan-kekurangan yang dianggap perlu, beliau memberi nasehat kepada mereka tentang tanggung jawab kita terhadap umat di hadapan Alloh kelak.

Selesai pertemuan, singa-singa itu pergi untuk menyantap hidangan sahur di rumah salah seorang ikhwah. Begitu memasuki rumah, Abu Hafsh merasa ada seseorang yang menguntit dirinya tanpa disadari oleh ikhwan-ikhwan yang lain. Akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke rumah yang lain. Sesampainya di rumah yang baru, dugaan beliau benar, ada seorang mata-mata dari penduduk asli Afghan yang menguntit beliau. Melihat postur tubuh dan jenggotnya, mata-mata ini mengira beliau adalah Syaikh Usamah. Maka ia meletakkan sekeping logam di dekat rumah tadi dan memberikan pesan kepada Amerika akan keberadaan Syaikh Usamah di rumah ini. Tak lama berselang, pesawat-pesawat mereka datang dan menembakkan jet-jetnya dengan deras, sehingga mereka mengira dengan sesingkat itu mampu memadamkan api jihad yang tengah membara dengan terbunuhnya Syaikh Usamah.

Rumah sederhana itu luluh lantak dengan rudal-rudal mereka, syaikh Abu Hafsh dan ikhwan-ikhwan yang menyertai beliau akhirnya gugur untuk berjumpa Alloh Ta’ala. Kesyahidan menjemput mereka seperti yang mereka cita-citakan. Mereka syahid dalam kondisi berniat menyerang musuh, tak mundur sedikitpun. Adapun kalau setelah itu syahid, justru itu lebih baik bagi mereka. Asalkan niat mereka tetap lurus.

Keesokan harinya, ikhwan-ikhwan mencari jenazah beliau di bawah reruntuhan rumah. Mereka menemukan jasad beliau layaknya orang tidur. Terpancar cahaya dan sunggingan senyum di wajahnya. Dan anehnya, beliau tidak mengalami luka sedikitpun, dari tubuh beliau juga menyebar aroma misik yang tercium oleh semua yang hadir.

Musuh-musuh Alloh gembira betul mendengar berita kematian beliau. Sebaliknya, mujahidin sangat sedih dan terpukul dengan peristiwa ini. Mereka menangis karena harus berpisah dengan syaikh, ayah, paman, dan kakak mereka yang satu ini. Dulu, beliau dikenal sangat simpati kepada pemuda yang mau berjihad, beliau menganggap mereka sebagai orang-orang yang lebih baik daripada beliau. Menurut beliau, mereka bersedia datang ke Afghan untuk tadrib dan jihad adalah sebuah kelebihan tersendiri.

Beliau dikenal sangat baik budi pekertinya, apalagi terhadap para mujahidin. Bahkan kepada para pekerja Afghan yang miskin. Beliau cinta mereka dan merekapun cinta beliau. Semua orang seolah mencintai beliau. Bahkan, kalau anda bermajelis sekali saja dengan beliau, anda akan langsung mencintai beliau. Sesekali menghadapkan wajahnya kepada fulan, kemudian tersenyum kepada yang lain, kemudian merangkul pundak fulan. Begitulah, beliau mencontoh Rosululloh SAW dalam semua hal, sampai urusan tersenyum.

Di antara bentuk kecintaan beliau terhadap Syaikh Usamah adalah, beliau menikahkan putrinya dengan putra Syaikh yang bernama Muhammad.

Tadinya, beliau berencana membentuk kesatuan tentara Islam yang profesional untuk membebaskan negeri-negeri kaum muslimin. Beliau selalu menghimbau kepada setiap pemuda yang ikut latihan untuk mendalami bidang kemiliteran yang dikuasai masing-masing secara profesional. Hal ini beliau maksudkan, agar mereka nanti menjadi acuan dalam pembentukan kesatuan ini. Akan tetapi, Alloh berkehendak lain. Beliau wafat sebelum rencana beliau terwujud. Namun, Insya Alloh, para perwira sepeninggal beliau tetap akan bertekad mewujudkan rencana beliau ini, semuanya tentu berpulang kepada pertolongan Alloh yang Mahaperkasa.

Ikhwan-ikhwan menguburkan beliau sembari menangis. Menangis sedih sekaligus bahagia. Sedih karena berpisah dengan syaikh dan ustadz mereka. Bahagia karena beliau menemui apa yang beliau cita-citakan selama ini, sebab beliau sudah lama berjihad dan tidak kunjung dikarunia kesyahidan. 25 tahun lebih dari umurnya beliau habiskan untuk membela agama Alloh, dan berjuang menegakkan daulah Islam, serta menghinakan musuh-musuh Alloh, dari kalangan yahudi, salibis, dan lain-lain.

Semoga Alloh mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau, dan menempatkannya di tempat para syuhada. Amin.
READ MORE - Muhammad Athef (Abu Hafsh Al-Misri)

Syaikh Hamuud bin ‘Uqla Asy-Syu’aiby


18 Januari 2002, bertepatan dengan 4 Dzulqo’dah 1422 H, umat Islam (khususnya Mujahidin) telah kehilangan salah satu dari `Ulama Senior, Fadhilatusy Syaikh Hamoud bin `Uqla Asy-Syu`aiby – rohimahullah. Hal ini mungkin adalah kehilangan terbesar Ummat Islam dan Mujahidin setelah syahidnya Syaikh Abdulloh Azzam pada tahun 1989. Berikut ini adalah ringkasan biografy Syaikh yang diambil dan diterjemahkan dari beberapa sumber.

Beliau adalah Syaikh al Allamah Abu ‘Abdullah Hamud bin ‘Abdillah bin ‘Aqla’ bin Muhammad bin Ali bin ‘Aqla’ Asy Syu’aibi al Khalidi, termasuk keluarga Junah dari Bani Khalid. Lahir pada tahun 1936 H. Dan tumbuh di komplek perumahan pegawai pos. Ketika berusia tujuh tahun mengalami kebutaan akibat penyakit kronis yang dideritanya. Meski demikian, beliau tetap dapat menyelesaikan studinya dalam menjalani kitab. Ayahnya sangat bersungguh-sungguh mengasuh dan mendidiknya. Hafidz Al qur’an pada usia 15 tahun, juga hafal beberapa isi kitab di bawah bimbingan syaikh ‘Abdulloh bin Mubarok Al Amiri.

Selanjuatnya beliau pindah ke Riyadh untuk menuntut ilmu pada tahun 1367 H atas saran ayahnya. Beliau mulai menuntut ilmu kepada Fadhilah asy Syaikh ‘Abdul Latif bin Ibrohim Alu asy Syaikh, dan mendapatkan dasar-dasar keilmuan. Selanjutnya berpindah untuk belajar kepada Samahah asy Syaikh Muhamad bin Ibrohim Alu Asy Syaikh pada tahun 1368 H, dan tinggal bersama gurunya itu sehingga mendapatkan sebagian besar ilmu darinya. Beliau juga menjadi murid dari sejumlah masyayikh selain keduanya, di antaranya adalah Fadhilah asy Syaikh Ibrohim bin Sulaiman, Fadhilah asy Syaikh Su’ud bin Rasywad, Fadhilah asy Syaikh ‘Abdulloh bin Muhammad bin Humaid, Fadhilah Asy Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Rasyid dan beberapa lagi lainnya selain mereka.

Sesudah fakultas syari’ah di Riyadh dibuka, beliau belajar di sana dari Samahah asy Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rohimahulloh, Syaikh Muhammad al Amin asy Syinqithi. Beliau bermulazamah kepada mereka sampai ke rumah gurunya dan mendapatkan pelajaran tentang logika, ushul fiqh dan tafsir. Pada tahun 1376 H beliau lulus dari fakultas Syari’ah kemudian menjadi pengajar di Al Ma’had Al ‘Alami di Riyadh. Tahun 1378 H menjadi dosen pengajar di fakultas syari’ah. Selama rentang waktu 40 tahun mengajar hadist, fiqh, ushul fiqh, tauhid, nahwu dan tafsir. Karir akademiknya terus menanjak hingga mendapat gelar profesor.

Beliau juga menghasilkan beberapa tulisan, di antaranya adalah: Imamah al ‘Uzhma, Syarh Juz’i min Bulughul Al Marom, ikut serta menyusun kitab Tashil al Wushul ila ‘Ilm al Ushul yang dibuat oleh Universitas Islamiyah dan Al Qoul al Mukhtar fie Hukmi al Isti’anah bi al Kuffar. Beliau juga mengeluarkan cukup banyak fatwa dan mudzakirot yang berbeda-beda dan beraneka ragam (berisi tentang ajakan untuk menentang derakan penyimpangan dan bid’ah. Salah satunya berbicara pembuatan patung dan larangan untuk mengadakan pesta-pesta nyanyian, hari raya yang bid’ah, pemimpin wanita dan lain-lainnya termasuk juga Tazkiyyat li al ‘Ulama wa al Mushilihin. Semoga Alloh ta’ala membalas usaha yang sungguh-sungguh dan jujur itu dengan kebaikan.

Dari tangan beliau telah lahir sejumlah besar ‘ulama, asatidzah dan menteri; di antaranya adalah Ma’ali Dr ‘Abdulloh bin ‘Abdil Mushin at Turki (Mentri urusan Keislaman), Ma’ali Dr ‘Abdulloh bin Muhammad bin Ibrohim Alu Asy syaikh (Menteri Peradilan), Fadhilah asy Syaikh Dr Sholih bin Fauzan al Fauzan (anggota Lembaga Kibarul ‘Ulama), Fadhilah asy Syaikh Salman bin Fadh al ‘Audah, Fadhilah asy Syaikh al Mujahid ‘Ali bin Hudhair al Hudhair, Fadhilah asy Syaikh Qodhi bin Tamyiz ‘Abdirrohman bin Sholih al Jibr, Fadhilal asy Syaikh Qodhi Tamyiz ‘Abdurrohman bin Sulaiman al Jarulloh dan masih banyak sekali para tokoh lainnya yang mendapatkan pengajaran dari beliau.

Kecintaan pada Mujahid

Kehidupan beliau berputar di sekitar Jihad dan Mujahidin. Beliau selalu mengikuti berita tentang Jihad di mana pun. Perhatiannya dalam masalah Jihad ini sudah dikenal karena keberaniannya dalam berbicara ketika ulama lain diam. Beliau selalu mengatakan apa yang beliau percayai sebagai kebenaran dan tidak takut kepada siapapun kecuali Allah. Beliau adalah satu di antara sedikit ulama di Saudi Arabia yang berani mengatakan ke masyarakat umum tentang kufurnya Pemerintah Saudi karena pertolongannya pada orang-orang Kafir terhadap kaum Muslimin. Karena alasan inilah, meskipun dia buta dan sudah berumur 70-an, beliau di penjara pada tahun 1995.

Beliau memiliki perhatian yang luar biasa terhadap situasi terkini para Mujahidin di Afghanistan, sampai-sampai orang-orang dekatnya khawatir sesuatu akan terjadi pada Syaikh.

Salah seorang murid beliau mengatakan:
“Kebanyakan dari malam-malam beliau dihabiskan dalam doa yang sungguh-sungguh; untuk para Mujahidin di Afghanistan. Beliau adalah orang yang behati sangat lembut yang mudah meneteskan air mata. Ketika mendengar berita bagus beliau akan menangis karena bahagianya, dan ketika mendengar berita buruk beliau akan menangis kesedihan.”

Ketika ada yang memfitnah atau memburuk-burukan Mujahidin, beliau akan menjadi sangat marah. Murid-murid beliau bisa mengetahui situasi terkini Mujahidin hanya dengan melihat ekspresi wajahnya ketika memasuki majelis.

Setelah jatuhnya Kunduz, beliau menjadi sangat sedih sampai-sampai murid-murid beliau khawatir beliau akan meninggal karena kesedihannya, beliau selalu mengulang-ulang “Di manakah kaum muslimin? Di manakah kaum muslimin?”

Beliau sangat sholih dan seorang zahid. Beliau juga seorang ahli ibadah yang sungguh-sungguh. Beliau sangat mendukung kebenaran dan orang-orangnya, serta sangat benci pada kebatilan dan orang-orangnya. Beliau adalah orang yang sangat berani dan pemberani dan tidak takut dengan konsekuensinya ketika mengatakan kebenaran. Hal ini bisa terlihat ketika beberapa kawannya menyarankan beliau untuk tidak mengatakan apa yang telah beliau lakukan - tapi beliau memperdulikannya
Beliau adalah salah satu dari ulama-ulama Saudi Arabia pertama yang menfatwakan pada masyarakat Muslim untuk mendukung pemerintahan Taliban.

Setelah peristiwa 11 September 2001, ketika banyak kalangan dari Dunia Islam yang berada di sisi Amerika, beliau mengeluarkan fatwa untuk mengklarifikasi kebenaran dan menyeru Ummat Islam untuk datang mendukung Taliban dan Para Mujahidin di Afghanistan. Banyak dari murid beliau yang memenuhi seruan ini dan berangkat ke Afghanistan, dan beberapa di antaranya telah syahid.

Sebelum beliau wafat, beliau sempat mengirimkan surat kepada para Ulama Pakistan, bersama dengan murid-murid beliau, Syaikh Sulaiman bin Nashir Al ‘Unwan dan Syaikh Ali Al-Khudayr. Beliau juga menulis surat dukungan kepada Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid.

Ya Allah! Ampunkanlah Syaikh Hamud bin Uqla Asy-Syu’aiby dan penuhilah dia dengan rahmat-MU. Jadikanlah kuburnya sebagai kebun dari kebun-kebun Jannah. Selamatkanlah dia dari azab kubur. Selamatkanlah dia dari huru hara besar pada hari Kiamat. Amiin.

Syaikh Hamud seperti ayah bagi Mujahidin di seluruh dunia. Dan meskipun beliau mungkin belum pernah bertemu sebagian di antara mereka di dunia, beliau senantiasa meminta pada Allah untuk mengumpulkannya bersama mereka semua di tempat tertinggi di Jannah, bersama dengan para Nabi, Shiddiqqiin, Syuhadaa dan sholihin, karena merekalah sebaik-baik teman. Amiin.
READ MORE - Syaikh Hamuud bin ‘Uqla Asy-Syu’aiby

Dr Yusuf Qardhawi






Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta pada 9 September 1926. Usia 10 tahun, ia sudah hafal al-Qur'an. Menamatkan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun 1952. Tapi gelar doktornya baru dia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian di sempurnakan menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat konprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern.

Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya.

Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun.

Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya, khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rejim saat itu.

Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya.

Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika.

Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik.

Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, kita bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam.
READ MORE - Dr Yusuf Qardhawi

Khalid Misyal


Syeikh Ahmed Yasin mendirikan Hamas dan pemimpin pertamanya. Beliau syahid dibunuh regim Yahudi dengan ditembak dengan peluru berpandu dari helikopter. Ia syahid dibunuh rezim Yahudi dengan ditembak dengan peluru kendali dari helikopter. Abdul Azizi Rantisi menggantikannya. Abdul Azizi Rantisi menggantinya. Beliau juga mencapai syahid apabila ditembak beluru berpandu dari helikopter apache regim ganas tersebut. Ia juga mencapai syahid saat ditembak beluru kendali dari helikopter apache rezim ganas tersebut.
Kini, Khalid Misy'al pula mengganti. Kini, Khalid Misy'al pula mengganti. Sesungguhnya perjuangan membela agama Allah tidak pernah ketandusan pemimpin terbaik. Sesungguhnya perjuangan membela agama Allah tidak pernah ketandusan pemimpin terbaik. Allah sentiasa memberikan pemimpin bagi orang yang memperjuangkan agamanya. Allah Maha memberikan pemimpin bagi orang yang memperjuangkan agamanya. Semoga Allah memberkahi Hamas dalam perjuangannya. Semoga Allah memberkahi Hamas dalam perjuangannya.
Israel boleh membunuh pemimpin-pemimpin para pejuang. Israel dapat membunuh pemimpin-pemimpin para pejuang. Ia tidak akan mematikan perjuangan. Ia tidak akan mematikan perjuangan. Kehilangan seorang pemimpin akan digantikan dengan puluhan pemimpin yang lain. Kehilangan seorang pemimpin akan digantikan dengan puluhan pemimpin yang lain. Antara mereka akan muncul yang terbaik. Antara mereka akan muncul yang terbaik. Siapa tahu...jika Khalid Misy'al juga menuruti jejak dua pendahulunya, antara anak-anak Palestin yang ada kini sedang menunggu giliran masing-masing, akan lahir memimpin perjuangan. Siapa tahu ... jika Khalid Misy'al juga menuruti jejak dua pendahulunya, antara anak Palestina yang ada sekarang sedang menunggu giliran masing-masing, akan lahir memimpin perjuangan. Di tangan salah satu mereka, terbukanya al-Fatah buat Palastin. Di tangan salah satu mereka, terbukanya al-Fatah buat Palastin.

Artikal mengenai biografi Khalid Misy'al ini aku petik dari laman eramuslim agar kita dapat sama-sama mengenali pemimpin berani berjiwa kental ini.Oleh itu bahasa asalnya dikekalkan. Artikal mengenai biografi Khalid Misy'al ini aku petik dari situs eramuslim agar kita dapat sama-sama mengenali pemimpin berani berjiwa kental ini.Oleh itu bahasa asalnya dipertahankan.
Beliau bernama Khalid Misy'al. Ia bernama Khalid Misy'al. Sebuah nama yang cocok untuk mencirikan semangat perjuangannya memimpin Harakah Al-Muqaawamah Al-Islamiyah atau Hamas. Sebuah nama yang cocok untuk mencirikan semangat perjuangannya memimpin Harakah Al-Muqaawamah Al-Islamiyah atau Hamas. Arti dari nama Khalid Misy'al adalah nyala api yang tidak pernah padam. Arti dari nama Khalid Misy'al adalah nyala api yang tidak pernah padam. Inilah seorang pemimpin gerakan Islam abad ini yang sangat ditakuti Amerika dan Israel. Inilah seorang pemimpin gerakan Islam abad ini yang sangat ditakuti Amerika dan Israel.

Khalid lahir pada tahun 1956 di Silwad, sebuah wilayah dekat Ramallah yang kemudian menjadi wilayah Yordan. Khalid lahir pada tahun 1956 di Silwad, sebuah provinsi dekat Ramallah yang kemudian menjadi wilayah Yordan. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasarnya di Silwad pada 1967, kemudian pindah ke Kuwait karena perang. Ia mengakhiri pendidikan sekolah dasarnya di Silwad pada 1967, kemudian pindah ke Kuwait karena perang.

Di Kuwait, Khalid kuliah di Universitas Kuwait, dan lulus sebagai sarjana muda bidang fisika. Di Kuwait, Khalid kuliah di Universitas Kuwait, dan lulus sebagai sarjana muda bidang fisika. Semasa kuliah, Khalid Misy'al menjadi ketua himpunan mahasiswa Palestina dan menentang pemerintahan Yasser Arafat dan PLO-nya. Saat kuliah, Khalid Misy'al sebagai Ketua himpunan mahasiswa Palestina dan menentang pemerintahan Yasser Arafat dan PLO-nya. Sejak masih belia, Khalid sudah tergabung dalam Islamic Haqq Bloc, yang bersaing dengan Fatah dalam merangkul masa mahasiswa. Sejak masih belia, Khalid sudah tergabung dalam Islamic haqq Bloc, yang bersaing dengan Fatah dalam merangkul masa mahasiswa.

Tahun 1980, ia mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina, yang merupakan bagian dari Ikhwan. Tahun 1980, ia mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina, yang merupakan bagian dari Ikhwan. Tapi tidak lama, karena dibubarkan oleh pemerintah. Tapi tidak lama, karena dibubarkan oleh pemerintah. Namun, segera Khalid pun mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina (al-Rabita al-Islamiyya li Talabat Filastin) tahun 1980. Namun, segera Khalid pun mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina (al-Rabita al-Islamiyya li Talabat Filastin) tahun 1980.

Setelah lulus, antara tahun 1978 hingga1983, Khalid Misy'al mengajar di berbagai kampus di Kuwait. Setelah lulus, antara tahun 1978 hingga1983, Khalid Misy'al mengajar di berbagai kampus di Kuwait. Tahun 1983, gerakan Islam Palestina mengadakan pertemuan tertutup dan pesertanya berasal dari berbagai wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, juga luar Palestina. Tahun 1983, gerakan Islam Palestina mengadakan pertemuan tertutup dan pesertanya berasal dari berbagai wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, juga luar Palestina.

Pertemuan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Hamas dan Khalid Misy'al adalah proyeksi masa depan kepemimpinan Hamas. Pertemuan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Hamas dan Khalid Misy'al adalah proyeksi masa depan kepemimpinan Hamas. Setelah itu Khalid tinggal di Kuwait. Setelah itu Khalid tinggal di Kuwait. Ia menikah tahun 1981 dan dikarunia 7 orang anak. Ia menikah tahun 1981 dan dikarunia 7 orang anak.

Ketika Iraq menginvasi Kuwait, Khalid pindah ke Yordan dan mulai mencurahkan kosentrasinya secara penuh untuk Hamas. Ketika Irak menginvasi Kuwait, Khalid pindah ke Yordan dan mulai mencurahkan kosentrasinya secara penuh untuk Hamas. Ia kemudian menjadi ketua Biro Politik Hamas. Ia kemudian menjadi pemimpin Biro Politik Hamas. Dari sinilah, mungkin, bisa terjawab siapa di balik invasi Irak ke Kuwait dan apa motif sesungguhnya. Dari sinilah, mungkin, bisa terjawab siapa di balik invasi Irak ke Kuwait dan apa motif sesungguhnya.

Mossad, badan rahasia intelijen Israel, sudah lama mengincar Khalid Misy'al sebagai target operasi. Mossad, badan rahasia intelijen Israel sudah lama mengincar Khalid Misy'al sebagai target operasi. Pada 25 September 1997, Mossad, atas perintah Perdana menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya, mencoba melakukan pembunuhan terhadap Khalid. Pada 25 September 1997, Mossad, atas perintah Perdana menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya, mencoba melakukan pembunuhan terhadap Khalid.

Sepuluh agen Mossad yang paling terlatih ditugaskan untuk itu. Sepuluh agen Mossad yang paling terlatih ditugaskan untuk itu. Mereka menyamar sebagai turis Kanada dan memasuki Yordan dengan leluasa. Mereka menyamar sebagai turis Kanada dan memasuki Yordan dengan leluasa. Agen-agen Mossad ini sudah hampir dekat dengan sasarannya. Agen-agen Mossad ini sudah hampir dekat dengan sasarannya. Mereka bahkan sudah memasuki rumah Khalid Misy'al dan menyuntikan racun melalui leher Khalid ketika dia tidur. Mereka bahkan sudah memasuki rumah Khalid Misy'al dan menyuntikan racun dalam leher Khalid ketika dia tidur.

Setengah mati, setengah hidup. Setengah mati, setengah hidup. Seperti itulah kira-kira yang dirasakan Khalid Misy'al setelah syaraf di leher dekat telinganya disuntikkan gas racun. Seperti itulah kira-kira yang dirasakan Khalid Misy'al setelah syaraf di leher dekat telinganya disuntikkan gas racun. Walaupun dua agen berhasil ditaklukkan oleh satu orang pengawal Misy'al, tapi racun sudah terlanjur disuntikkan. Walaupun dua agen berhasil ditaklukkan oleh satu orang pengawal Misy'al, tapi racun sudah terlanjur disuntikkan.

Kedua agen Mossad yang dibekuk itu lalu ditukar dengan antidote (penawar racun), dan pembebasan Asy-Syahid Syaikh Ahmad Yassin. Kedua agen Mossad yang Dibekuk itu lalu ditukar dengan antidote (penawar racun), dan pembebasan Asy Syahid Syaikh Ahmad Yassin.

Alih-alih berhasil membunuh Misy'al, Israel malah terpaksa melepas ulama mujahid besar itu dari hukuman penjara seumur hidup waktu itu. Alih-alih berhasil membunuh Misy'al, Israel malah terpaksa melepas ulama mujahid besar itu dari hukuman penjara seumur hidup waktu itu. Allaahu Akbar Allaahu Akbar

Di tahun 2004, seorang pemimpin tertinggi Hamas tewas diroket Israel dalam mobilnya. Di tahun 2004, seorang pemimpin tertinggi Hamas tewas diroket Israel dalam mobilnya. Dialah Abdul Aziz al-Rantisi. Dialah Abdul Aziz al-Rantisi. Dan sejak itu, Khalid Misy'al terpilih sebagai pengganti Rantisi untuk memimpin Hamas. Dan sejak itu, Khalid Misy'al terpilih sebagai pengganti Rantisi untuk memimpin Hamas.

Khalid Misy'al sangat kritis terhadap Yaser Arafat. Khalid Misy'al sangat kritis terhadap Yaser Arafat. Ia menolak ide gencatan senjata dengan Israel. Ia menolak ide gencatan senjata dengan Israel. Ia ditengarai sebagai kunci dari kebijakan Palestina. Ia ditengarai sebagai kunci dari kebijakan Palestina. Ketika Syeikh Ahmad Yassin dibunuh Israel tahun 2004, ia mengatakan, "Kami tak akan pernah melakukan gencatan senjata dengan Israel jika rakyat Palestina terus diperlakukan seperti ini oleh Israel." Ketika Syekh Ahmad Yassin dibunuh Israel tahun 2004, ia mengatakan, "Kami tak akan pernah melakukan gencatan senjata dengan Israel jika rakyat Palestina terus diperlakukan seperti ini oleh Israel."

Ketika Hamas menang pemilu sah di Palestina, Khalid mengatakan, "Kita semua harus menyatukan diri, dan segera menyatakan kemerdekan kita. Kita harus punya angkatan bersenjata yang bisa melindungi kita dari agresi Israel." Ketika Hamas menang pemilu sah di Palestina, Khalid mengatakan, "Kita semua harus menyatukan diri, dan segera menyatakan kemerdekannya kita. Kita harus punya angkatan bersenjata yang bisa melindungi kita dari agresi Israel."

Sebagai salah satu pemegang saham kemenangan Hamas dalam pemilu, Khalid Misy'al tidak mentang-mentang. Sebagai salah satu pemegang saham kemenangan Hamas dalam pemilu, Khalid Misy'al tidak mentang-mentang. Dia tidak seperti umumnya politisi yang minta dibalas dengan 'sanjungan' kekuasaan. Dia tidak seperti umumnya politisi yang minta dibalas dengan 'sanjungan' kekuasaan. Atau, mungkin 'proyek' kompensasi kekuasaan lain. Atau, mungkin 'proyek' kompensasi kekuasaan lain. Justru, Khalid memberi jalan bagi Ismail Haniyah untuk menjadi perdana menteri. Justru, Khalid memberi jalan bagi Ismail Haniyah untuk menjadi perdana menteri. Dan Khalid Misy'al kembali meneruskan kehidupannya di Suriah yang selalu di bawah bayang-bayang ancaman pembunuhan untuk konsisten memimpin organisasi jihad terbesar dewasa ini. Dan Khalid Misy'al kembali melanjutkan kehidupannya di Suriah yang selalu di bawah bayang-bayang ancaman pembunuhan untuk konsisten memimpin organisasi jihad terbesar dewasa ini.

Dalam sebuah wawancara dengan harian Rusia, Nezavisimaya Gazeta, tanggal 13 November 2006, Khalid Misy'al mengatakan bahwa Hamas akan sudi melakukan gencatan senjata dengan Israel jika Yahudi itu mau menghormati perbatasan Palestina yang sudah ada sebelum tahun 1967, dan Israel menarik diri dari wilayah Palestina. Dalam sebuah wawancara dengan harian Rusia, Nezavisimaya Gazeta, tanggal 13 November 2006, Khalid Misy'al mengatakan bahwa Hamas akan sudi melakukan gencatan senjata dengan Israel jika Yahudi itu mau menghormati perbatasan Palestina yang sudah ada sebelum tahun 1967, dan Israel menarik diri dari wilayah Palestina . Sebuah syarat yang tidak mungkin akan disetujui Israel. Sebuah syarat yang tidak mungkin akan disetujui Israel.

September tahun 2008, Israel dan media Barat menyebarkan isu bahwa Khalid Misy'al tewas terbunuh di Damaskus, Suriah. September tahun 2008, Israel dan media Barat menyebarkan kiat bahwa Khalid Misy'al tewas terbunuh di Damaskus, Suriah. Hal ini langsung dibantah anggota Biro Politik Hamas, Muhammad Nazal. Hal ini langsung dibantah Anggota Biro Politik Hamas, Muhammad Nazal.

Intaian dan ancaman pembunuhan inilah yang menjadikan Khalid Misy'al tergolong orang yang tidak mudah untuk ditemui. Intaian dan ancaman pembunuhan inilah yang membuat Khalid Misy'al tergolong orang yang tidak mudah untuk ditemukan.

Selain konsistensinya, Khalid Misy'al juga dikenal begitu tawadhu. Selain konsistensinya, Khalid Misy'al juga dikenal begitu tawadhu. Ia tidak besar hati dalam memposisi dirinya di hadapan publik. Ia tidak besar hati dalam memposisi dirinya di hadapan publik. Ketika pada Muktamar Internasional di Damaskus November lalu, ada seorang peserta yang berdiri dan membacakan sebuah syair dalam bahasa Arab yang artinya, “Sesungguhnya Hamaslah pembawa panji jihad dan perlawanan yang sesungguhnya!” Ketika pada Muktamar Internasional di Damaskus November lalu, ada seorang peserta yang berdiri dan membacakan sebuah syair dalam bahasa Arab yang artinya, "Sesungguhnya Hamaslah pembawa panji jihad dan turnamen yang sesungguhnya!"

Di hadapan dua ribuan peserta muktamirin, Khalid Misy'al menyempatkan diri untuk menjawab syair itu, “Bukan cuma Hamas. Di hadapan dua ribuan peserta muktamirin, Khalid Misy'al menyempatkan diri untuk menjawab syair itu, "Bukan cuma Hamas. Hamas hanya bagian dari dunia Arab dan dunia Islam yang semuanya melakukan perlawanan.” Hamas hanya bagian dari dunia Arab dan dunia Islam yang semuanya melakukan pertandingan. "

Kepada faksi Fatah yang disebut oleh Khalid sebagai “saudara-saudaraku yang mulia”, dia menyampaikan bahwa persoalan yang penting bagi Hamas bukanlah Fatah. Kepada faksi Fatah yang disebut oleh Khalid sebagai "saudara-saudaraku yang mulia", dia menyampaikan bahwa persoalan yang penting bagi Hamas bukanlah Fatah. “Persoalan kita bersama adalah bagaimana memperbanyak orang baik yang akan bangkit membebaskan Al-Quds dan Palestina, darimanapun asal mereka,” tegas Khalid Misy'al penuh semangat. "Persoalan kita bersama adalah bagaimana memperbanyak orang baik yang akan bangkit membebaskan Al-Quds dan Palestina, darimanapun asal mereka," tegas Khalid Misy'al penuh semangat.

Pada muktamar itu, Khalid Misy'al menyampaikan gugatan kepada negara-negara sekitar Palestina. Pada muktamar itu, Khalid Misy'al menyampaikan gugatan kepada negara-negara sekitar Palestina. Dia mengajak negara-negara tersebut untuk selalu membantu perjuangan Islam di Palestina. Dia mengajak negara-negara tersebut untuk selalu membantu perjuangan Islam di Palestina.

“Jika boleh dianalogkan, maka kelak di Akhirat, rakyat Palestina akan mengadukan kepada Allah kenapa bangsa-bangsa tetangganya membiarkan mereka ditindas dan dizalimi oleh Israel yang dibantu Amerika dan Inggris,” tukas Khalid. "Jika dapat dianalogkan, maka kelak di Akhirat, rakyat Palestina akan mengadukan kepada Allah kenapa bangsa-bangsa tetangganya membiarkan mereka ditindas dan dizalimi oleh Israel yang dibantu Amerika dan Inggris," tukas Khalid.

Kapal-kapal kecil dari laut yang jauh, dari Inggris dan Cyprus telah dengan berani menerobos blokade Zionis Israel dan masuk ke Gaza. Kapal-kapal kecil dari laut yang jauh, dari Inggris dan Siprus telah dengan berani menerobos blokade Zionis Israel dan masuk ke Gaza.

“Kenapa sampai hari ini tidak ada satu kapal pun yang berasal dari negara-negara tetangga Palestina menolong rakyat Palestina?” tanya Khalid Misy'al. "Kenapa sampai hari ini tidak ada satu kapal pun yang berasal dari negara-negara tetangga Palestina menolong rakyat Palestina?" Tanya Khalid Misy'al.

Dalam empat bulan terakhir, sudah ada tiga kapal misi perdamaian yang berhasil menembus blokade laut Israel sampai berhasil merapat di pelabuhan Gaza. Dalam empat bulan terakhir, sudah ada tiga kapal misi perdamaian yang berhasil menembus blokade laut Israel sampai berhasil merapat di pelabuhan Gaza.

Khalid Misy'al juga mengajak seluruh rakyat Palestina mempertanyakan, kenapa dalam berbagai perundingan yang di dalamnya terlibat Amerika, Israel dan Otoritas Palestina, “tidak pernah sekalipun dibicarakan mengenai Hak Kembali ke Palestina bagi bangsa yang sedang terjajah dan terusir ini?” Khalid Misy'al juga mengajak seluruh rakyat Palestina mempertanyakan, kenapa dalam berbagai negosiasi yang di dalamnya terlibat Amerika, Israel dan Otoritas Palestina, "tidak pernah sekalipun dibicarakan mengenai Hak Kembali ke Palestina bagi bangsa yang sedang terjajah dan terusir ini?"

Ajakan itu disampaikan dalam pidatonya di depan Muktamar Internasional untuk Hak Kembali ke Palestina. Ajakan itu disampaikan dalam pidatonya di depan Muktamar Internasional untuk Hak Kembali ke Palestina.

Menurut Khalid, jika benar perundingan-perundingan itu dilakukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bangsa Palestina, hal pertama yang harus dibicarakan adalah Hak Kembali. Menurut Khalid, jika benar negosiasi-negosiasi itu dilakukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bangsa Palestina, hal pertama yang harus dibicarakan adalah Hak Kembali.

Kini, jihad sedang berkobar di Gaza, Palestina. Kini, jihad sedang berkobar di Gaza, Palestina. Dan, Hamas telah berhasil membuktikan bahwa Amerika dan Israel tak lebih dari sebuah bangsa yang pengecut, tidak seperti yang selama ini digembar-gemborkan media massa mereka. Dan, Hamas telah berhasil membuktikan bahwa Amerika dan Israel tak lebih dari sebuah bangsa yang pengecut, tidak seperti yang selama ini digembar-gemborkan media massa mereka.
READ MORE - Khalid Misyal